Banggar Desak Pemkot Palu Naikkan Gaji Buruh

id dprd

Banggar Desak Pemkot Palu Naikkan Gaji Buruh

Ilustrasi--Suasana rapat Pansus II DPRD Kota Palu yang dipimpin Ketua Pansus Andi Patongai (Sriwahyuni)

Gaji buruh, khususnya buruh yang mengangkat sampah pada Dinas Kebersihan Kota harus dinaikkan karena masih terlalu rendah
Palu,  (antarasulteng.com) - Anggota Badan Anggaran DPRD Kota Palu Sophian R Aswin mendesak tim penyusun anggaran Pemerintah Kota Palu untuk menaikkan gaji buruh demi perbaikan kesejahteraan mereka.

"Gaji buruh, khususnya buruh yang mengangkat sampah pada Dinas Kebersihan Kota harus dinaikkan karena masih terlalu rendah," kata Sophian R Aswin yang dihubungi di Palu, Sabtu.

Politisi PDIP itu menegaskan bahwa pemerintah harus memperhatikan kesejahteraan buruh pengangkut sampah kalau ingin kinerja Dinas Kebersihan ditingkatkan.

"Buruh pada SKPD itu mendapat upah yang tidak sesuai dengan standar UMK yang diterbitkan pemkot. Ini kan sangat ironis," ujarnya.

Ia menyebutkan bahwa Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) 2016 mendatang, pada bagian belanja Pemkot Palu harus memasukan dan menaikkan gaji buruh pada Dinas Kebersihan, minimal sesuai UMK.

Dirinya mengakui bahwa salah satu faktor yang menyebabkan sampah tidak terangkut dengan maksimal adalah minimnya upah yang diberikan kepada petugas atau buruh pengangkut sampah.

"Laporan yang saya terima, salah satu faktor yang menyebabkan sampah tidak terangkat yakni minimnya upah yang diberikan kepada buruh," katanya namun mengaku belum mengetahui berapa besar upah yang dibayarkan kepada buruh pengangkut sampah pada Dinas Kebersihan Kota Palu.

Aswin juga mengatakan untuk mewujudkan visi pemerintah kota untuk menjadikan Kota Palu sebagai kota teluk berbasis lingkungan serta kota untuk semua, pemerintah harus menjaga kebersihan kota dan membangun kesadaran masyarakat tentang kebersihan kota.

Sosialisasi dan peningkatan pemahaman masyarakat tentang kebersihan atau bahaya sampah, belum optimal dilakukan oleh Pemkot Palu, sehingga masyarakat cenderung tidak menjaga kebersihan lingkungannya.

Disisi lain, katanya, minimnya sarana dan prasana membuat penanganan sampah masih memprihatinkan.

"Banyak sekali faktor yang mempengaruhi sehingga penanganan sampah terkesan amburadul. Itu harus dibenahi pemkot secara perlahan-lahan," ujarnya.