Murung Raya Belajar Olah Bawang Di Palu

id bawang

Murung Raya Belajar Olah Bawang Di Palu

Seorang pekerja tengah menggoreng bawang di industri pembuatan bawang goreng "Sri Rezeki" di Palu, Sulawesi Tengah, Senin (7/10). Bawang goreng khas Sulawesi Tengah itu dijual dengan harga Rp230 ribu per kilogram. (FOTO ANTARASulteng/Mohamad Hamzah)

Palu,  (antarasulteng.com) - Rombongan Tim Penggerak Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Kabupaten Murung Raya Provinsi Kalimantan Tengah melaksanakan studi banding pengolahan bawang merah lokal Palu, Sulawesi Tengah.

Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Murung Raya Linda Kristiani kepada sejumlah wartawan di Palu, Rabu mengatakan, maksud dari kunjungan rombongan PKK selama lima hari tersebut lebih difokuskan pada pengolahan komoditas bawang merah atau bawang goreng lokal Palu.

"Di daerah kami saat ini telah terjadi inflasi terhadap dua komoditi yakni Cabe dan Bawang Merah, daya beli masyarakat melemah terhadap dua komoditas tersebut. Itulah yang mendorong kami datang Palu. Karena disini sangat terkenal dengan bawang gorengnya," katanya.

Linda menyampaikan, sebagai kabupaten yang sedikit terpencil, Murung Raya memiliki area pertanahan yang subur. Pihaknya tertarik dan mencoba mendorong komoditas ini untuk dikembangkan pada lima kecamatan yang akan menjadi sentra pertanian.

"Di sana juga ada daerah yang khusus dijadikan sentra pertambangan, namun tujuan kami yakni membuka peluang bisnis baru dalam sektor pertanian dan perkebunan," ujarnya.

Pihaknya masih dalam proses studi banding dan kalau memang memungkinkan mereka akan membuat kerjasama dari segi pengolahan komoditas dan kerajinan, seperti pengolahan makanan hasil perkebunan, kripik dan sebagainya. 

"Kalau bahan-bahan hasil perkebunan dan pertanian yang akan digunakan di daerah kami sudah ada, namun soal pengolahan kami belum memiliki ilmu untuk itu. Hal ini pula yang akan kami pelajari," ungkapnya.

Kunjungan PKK Kabupaten Murung Raya dilaksanakan mulai 24 sampai 28 November 2015.