Kemendikbud Catat Buta Aksara Di Indonesia Menurun

id aksara

Kemendikbud Catat Buta Aksara Di Indonesia Menurun

Ilustrasi (antaranews)

Mangupura, Bali (antarasulteng.com) - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) mencatat persentase penduduk dewasa yang buta aksara di Indonesia Tahun 2015 mengalami penurun 1,6 persen (3,28 juta jiwa) selama kurun waktu lima tahun terakhir. 

"Tahun 2015 penduduk dewasa yang buta aksara mencapai 3,7 persen atau 5,9 juta jiwa, dibandingkan Tahun 2010 mencapai 5,3 persen (9,18 juta jiwa)," kata Direktur Pembinaan Pendidikan Keaksaraan dan Kesetaraan Ditjen PAUD dan Dikmas Kemendigbud, Erman Syamsudin, di Mangupura, Rabu.

Ia mengatakan, pencapaian selama lima tahun terakhir ini menempatkan Indonesia dengan Tiongkok dan Meksiko sebagai tiga negara berpenduduk besar yang berhasil menurunkan tingkat keaksaraan orang dewasa.

Dari capain tersebut, Indonesia masih menghadapai tantangan dalam upaya mengentaskan buta aksara ke depannya, dimana saat ini tercatat enam provinsi, 45 kabupaten/kota, jumlah penduduk buta aksaranya tertinggi dan perlu mendapatkan perhatian khusus.

Namun, dengan upaya dan kerja keras yang dilakukan dalam kurun waktu lima tahun terakhir telah menunjukkan capaian pendidikan keaksaraan dengan hasil yang signifikan. 

"Keaksaraan tidak hanya mampu mengubah kehidupan, namun mampu membuat kehidupan lebih bermakna," katanya.

Dengan mampu menekan buta aksara, penduduk dewasa Indonesia dapat memperluas wawasan dan kesempatan untuk membaca alam raya, berperan aktif dalam pembangunan, menerapkan demokratisasi, menerapkan nilai-nilai perdamaian, memperkuat identitas budaya serta mendukung pengambilan keputusan yang lebih baik.

"Memperingati Hari Aksara Internasional (HAI) ini, Mendikbud sangat konsisten meningkatkan keaksaraan penduduk dewasa melalui kegiatan-kegiatan yang inovatif," katanya.

Sementara itu, khusus Provinsi Bali memiliki catatan prestasi yang sangat impresif, karena Tahun 2013 capaian Bali dalam bidang keaksaraan sudah mencapai 94,89 persen.

"Itu angka dua tahun yang lalu. Angka statistik ini merupakan capaian yang impresif, kami dari Kemendikbud memberikan apresiasi yang setinggi-tingginya," ujarnya. 

Untuk Kabupaten Badung, berdasarkan catatan Mendikbud juga menunjukkan capaian yang impresif, karena Tahun 2013 tercatat sebanyak 9.735 jiwa yang buta aksara, namun tahun ini mungkin buta aksara sudah tidak ada lagi. 

Oleh sebab itu, pihaknya mengapresiasi Pemkab Badung yang telah menganggarkan disektor pendidikan melebihi dari yang ditetapkan di atas 20 persen.