Operasi Camar Maleo IV Poso Berakhir

id camar maleo

Operasi Camar Maleo IV Poso Berakhir

Sebagian pasukan TNI berbaris di Poso, Kamis (7/1) setelah penarikan mereka dari Operasi Camar Maleo IV. (antarasulteng.com/Feri)

Operasi Camar Maleo ini juga mengakibatkan dua orang polisi dan seorang anggota TNI gugur dan empat polisi luka-luka.
Poso (antarasulteng.com) - Operasi Camar Maleo IV untuk memburu gembong teroris Santoso dan anak buahnya di kawasan hutan dan pegunungan Poso Pesisir, Sulawesi Tegah, selama tiga bulan terakhir, akan resmi berakhir mulai Sabtu, 9 Januari 2016.

Sejumlah pasukan TNI dan Polri yang terlibat dalam operasi itu telah mulai ditarik dari pos masing-masing yang seluruhnya berjumlah 24 pos, kata Kapolres Poso AKBP Ronny Suseno di Poso, Jumat.

Menurut Kapolres, dari 1.000 personel Brimob Mabes Polri yang di BKO-kan ke Polda Sulteng untuk operasi tersebut, telah ditarik sebanyak 300 orang untuk penggodokan dan akan dikembalikan lagi ke Poso, sementara 700 personel TNI semuanya telah ditarik ke kesatuan masing-masing.

"Saat ini masih ada 700 personel Brimob Mabes Polri yang terus berada di wilayah operasi untuk penyekatan kawasan antara lokasi aktivitas para teroris dengan permukiman masyarakat yang berbatasan dengan hutan di Kecamatan Poso Pesisir utara dan selatan," ujar Kapolres.

Kapolres menjelaskan bahwa terkait dengan selesainya operasi bersandi Camar Maleo IV pada 9 Januari nanti, perburuan teroris di Poso akan dilanjutkan dengan operasi mandiri Polda Sulteng dengan sandi 'Operasi Tinombala'.

Ronny mengaku belum mengetahui persis kapan 'Operasi Tinombala' akan dimulai namun mengatakan bahwa personelnya juga akan melibatkan sekitar 1.000 anggota BKO dari Mabes Polri seperti pada Operasi Camar Maleo IV.

Terkait belum tertangkapnya Santoso, Ronny mengemukakan bahwa salah satu kendala membekuk Santoso dan pengikutnya adalah luas dan beratnya medan yang menjadi tempat aktivitas dan persembunyian para teroris itu.

Sebelumnya Kapolda Sulteng Brigjen Pol Idham Azis kepada wartawan, Kamis (31/12/2015) mengemukakan bahwa Santoso dan 21 pengikutnya masih berada di dalam kawasan hutan Poso Pesisir namun kondisi mereka semakin terjepit dan kekuatan mereka semakin lemah dan logistik makin berkurang.

"Karena itu, setelah Operasi Camar Maleo IV berakhir, perburuan para teroris itu akan tetap dilanjutkan dengan operasi mandiri Polda Sulteng sambil menunggu keputusan Mabes Polri soal kelanjutan operasi Camar Maleo," ujarnya.

Selama Operasi Camar Maleo I, II, III dan IV digelar dari Januari 2015 sampai Januari 2016, kepolisian telah menangkap 24 orang teroris, tujuh orang dalam keadaan tewas dan 17 lainnya sedang dalam proses hukum.

Operasi Camar Maleo ini juga mengakibatkan dua orang polisi dan seorang anggota TNI gugur dan empat polisi luka-luka.

Polisi juga mengamankan sejumlah barang bukti kegiatan terorisme seperti senjata api, amunisi, bom rakitan, bahan pembuat bom, pakaian, senter, pakaian dan bendera ISIS serta banyak benda lainnya. (Feri/R007)