Tiga Desa Di Sigi Titik Pantau GMT

id gmt

Tiga Desa Di Sigi Titik Pantau GMT

Ilustrasi--Foto kombinasi menunjukkan beberapa fase gerhana matahari total di atas Longyearbyen, Svalbard, Norwegia, pada foto 20 Maret 2015 (REUTERS/Jon Olav Nesvold/NTB Scanpix) (.)

Ada tiga desa yang menjadi titik pantau gerhana di Kabupaten Sigi, yang semuanya memiliki ciri khas dan daya tarik tersendiri
Palu,  (antarasulteng.com) - Penjabat Bupati Sigi, Sulawesi Tengah, Aries Singgi menyebutkan terdapat tiga desa di kabupaten yang dipimpinnya akan menjadi titik pantau Gerhana Matahari Total (GMT), pada 9 Maret 2016.

"Ada tiga desa yang menjadi titik pantau gerhana di Kabupaten Sigi, yang semuanya memiliki ciri khas dan daya tarik tersendiri," ujar Aries Singgi, di Palu, Selasa.

Ketiga desa tersebut yaitu Desa Pakuli di Kecamatan Gumbasa, Desa Ngatabaru, Kecamatan Biromaru dan Desa Bayu, Kecamatan Kinovaro.

Dikatakannya, dua dari desa tersebut berada di ketinggian yang lumayan yakni Desa Ngatabaru berada pada ketinggian 300-an meter dari permukaan laut dan terletak di sebelah timur Kota Palu.

Desa Bayu terletak di ketinggian sekitar 500 mdpl yang terletak di sebelah barat Kabupaten Sigi. Sementara satu desa lainnya terletak di lembah yang diapit oleh beberapa pegunungan di sekitarnya.

Dari desa tersebut wisatawan nasional maupun mancanegara dapat menyaksikan gerhana secara seksama, serta melihat langsung khasanah budaya yang ada di daerah setempat.

"Di lokasi tersebut wisatawan tidak hanya dapat melihat gerhana, melainkan juga dapat mengenal masyarakat dengan kekhasan budayanya yang kemungkinan unik bagi mereka," sebutnya.

Namun, kata dia, dari tiga lokasi tersebut hanya dua desa yakni Desa Bayu dan Desa Pakuli sebagai titik pantau GMT yang akan dimeriahkan dengan berbagai kegiatan kuliner, seni dan budaya oleh Pemkab Setempat.

Alasannya, sebut dia, kegiatan penunjang GMT pada titik pantau GMT di Desa Ngatabaru akan dilaksanakan oleh Hasan Basuan Institute.

Ia menyebut bahwa pihaknya telah bekerja sama dengan masyarakat serta pihak penyelenggara kegiatan untuk menyediakan lahan bagi wisatawan yang akan berkunjung ke lokasi tersebut.

"Pemkab Sigi telah menyiapkan segala sesuatu mulai dari persiapan kegiatan hingga penjemputan tamu atau wisatawan yang akan datang ke Kabupaten Sigi," sebutnya.