Bulog Lepas 1.900 Ton Beras Untuk OP

id operasi

Bulog Lepas 1.900 Ton Beras Untuk OP

Ilustrasi--Operasi beras pasar (antaranews)

Palu,  (antarasulteng.com) - Bulog Sulawesi Tengah selama pelaksanaan operasi pasar (OP) dari Januari hingga pekan pertama Februari 2016 akibat kenaikan harga beras di pasaran, telah menjual beras kepada masyarakat sebanyak 1.900 ton.

"Kita alokasikan stok untuk mendukung kegiatan OP sebanyak 2.500 ton, namun yang habis baru 1.900 ton," kata Kepala Perum Bulog Sulteng, Maruf di Palu, Selasa.

Ia mengatakan pelaksanaan OP dilakukan Bulog di semua kabupaten dan kota karena harga beras di pasaran naik secara merata di semua daerah di Provinsi Sulteng.

Bulog menjual beras sesuai harga eceran tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah.

Di Sulteng, kata Maruf, HET tidak sama karena disesuaikan dengan kondisi geografis setiap daerah.

Seperti di sejumlah daerah di Sulteng antara lain Banggai Kepulauan dan Banggai Laut, HET beras ditetapkan pemerintah Rp8.300/kg. Di Kota Palu HETnya Rp8.000/kg, Kabupaten Sigi dan Donggala masing-masing Rp8.100/kg.

Meski harga beras di tingkat pengecer hingga kini belum juga turun, Bulog tetap gencar melaksanakan OP di setiap kabupaten dan kota sampai panen raya berlangsung mulai April sampai Juni 2016.

Saat panen berlangsung, Maruf optimistis harga beras dengan sendirinya akan turun.

Salah satu pemicu kenaikan harga beras di pasaran karena musim panen belum tiba. Selain itu harga beras di tingkat produsen naik karena stok berkurang.

Juga banyak pedagang dari luar Sulteng seperti Manado dan Gorontalo datang membeli beras petani dan menjual kembali di daerah masing-masing.

Harga beras di sentra-sentra produksi seperti Parigi Moutong, Donggala, Sigi dan Banggai sekarang ini rata-rata di atas Rp500 ribu/karung (isi 50kg).

Padahal pada panen musi tanam (MT) 2015, harga beras di tingkat produsen hanya berkisar Rp430 ribu sampai Rp450 ribu/kg.

Selain kegiatan OP, Bulog juga mempercepat penyaluran rastra (beras untuk keluarga sejahtera) di 13 kabupaten dan kota di Sulteng.

Namun hingga memasuki pekan kedua Februari 2016 ini, baru Kabupaten Parigi Moutong dan KOta Palu yang sudah merealisasi penyaluran rastra.

Sementara kabupaten lain belum, tetapi diharapkan segera menyusul karena Bulog mendistribusikan rastra setelah mendapat SPA (Surat perintah alokasi) dari bupati/wali kota.