Peminat Investasi KEK Palu Capai 36 Perusahaan

id kek

Peminat Investasi KEK Palu Capai 36 Perusahaan

Sebuah pintu masuk Kawasan Industri Palu di Kecamatan Palu Utara, Kota Palu. (ANTARAFOTO/Basri Marzuki)

Peminat di KEK semakin baik. Kita berharap ini bisa mendongkrak investasi di Sulawesi Tengah sehingga ekonomi kita terus tumbuh
Palu,  (antarasulteng.com) - Peminat investasi di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Palu, Sulawesi Tengah, telah mencapai 36 perusahaan dengan rencana investasi mencapai Rp6,1 triliun.

"Peminat di KEK semakin baik. Kita berharap ini bisa mendongkrak investasi di Sulawesi Tengah sehingga ekonomi kita terus tumbuh," kata Kepala Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu (BPM-P2TSPD) Christina Shandra Tobondo di Palu, Minggu.

Dia mengatakan peminat terbesar adalah pembangunan smelter nikel dan besi sebanyak tujuh perusahaan dengan rencana investasi Rp3,5 triliun. Selebihnya di bidang industri berbasis agro seperti rotan, perikanan, bawang, karet dan cengkeh.

Dari 36 perusahaan tersebut 11 di antaranya telah menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) bersama Pemerintah Kota Palu. Penandatangan tersebut itu dilakukan sejak 17 Agustus 2015.

"Dari semua peminat itu belum ada satupun yang mendapat izin prinsip," kata Shandra menambahkan.

Dari 11 perusahaan tersebut bergerak di berbagai bidang di antaranya satu perusahaan bergerak di bidang pendidikan, industri, ekonomi, pertanian, sumber daya energi, agrikultur dan ketahanan pangan.

Shandra meminta agar nama-nama perusahaan tidak dipublikasikan lebih awal sebelum mendapat persetujuan dari pemilik perusahaan karena semua masih dalam tahap proses.

"Tidak semua perusahaan ingin dipublikasi. Kita juga harus hargai sikap mereka," katanya.

Selanjutnya, kata Shandra, ada juga perusahaan yang bergerak di bidang investasi rumput laut bekerja sama dengan Institute of Oceanology, Chinese Academy of Sciences (IOCAS). Perusahaan ini juga berharap dapat melakukan kerja sama pertukaran akademisi dengan Universitas Tadulako Palu.

Selain investasi di bidang industri tersebut juga terdapat perusahaan yang telah menandatangani Letter of Intent (LoI) dengan Pemerintah Kota Palu dalam penanganan air bersih dan limbah.

Dari sejumlah perusahaan tersebut enam di antaranya telah melakukan pembebasan lahan untuk zona pengolahan tapioka, kelapa dalam dan kakao.

"Mudah-mudahan dalam waktu yang tidak terlalu lama semua persiapan sudah rampung termasuk pembentukan Badan KEK provinsi," katanya.

Saat ini telah berjalan Administrator KEK yang dikepalai Sudaryano Lamangkona. Administrasi KEK tersebut terdiri atas dua bidang yakni Bidang Perizinan dan Administrasi.

Shandra mengatakan keunggulan KEK antara lain untuk industri manufaktur berbasis bahan baku dasar logam nonbesi seperti nikel, tembaga, aluminium. Selain itu juga berpeluang bagi pelaku usaha untuk berinvestasi di bidang industri manufaktur berbasis bahan baku dasar rumput laut.