Sistem Keamanan Bandara Mutiara Palu Ditingkatkan

id bandara

Sistem Keamanan Bandara Mutiara Palu Ditingkatkan

Bandara Mutiara Sis Al-Jufri (antaranews)

Palu,  (antarasulteng.com) - Sistem Keamanan di Bandara Mutiara Sis Al Jufri Palu, Sulawesi Tengah, kini lebih ditingkatkan dari sebelumnya, demi kelancaran dan kenyamanan para pengguna jasa kebandarudaraan.

"Ini bagian dari peningkatan pelayanan kepada masyarakat," kata Kepala Bandar Udara Mutiara Palu Benyamin Noach Apituley, Rabu.

Ia mengatakan bukan hanya di Bandara Palu saja yang sistem pengamanan mendapat perhatian serius dari pemerintah, tetapi semua bandara karena bandara merupakan salah satu sarana dan fasilitas publik yang sangat vital.

Apalagi, kata dia, menjelang kunjungan ribuan wisatawan dalam dan luar negeri menyaksikan fenomena alam Gerhana Matahari Total (GMT) pada 9 Maret 2016, maka peningkatan pelayanan di bandara semakin mendesak dilakukan.

"Kami sebagai pengelola bandara tentu akan memberikan pelayanan semaksimal mungkin kepada masyarakat pengguna jasa transportasi udara," kata dia.

Dia mengaku sistem pengamanan maupun jumlah petugas polisi yang ditempatkan di dalam maupun luar bandara saat ini ditambah.

Sementara itu Gubernur Sulteng Longki Djanggola menyebutkan wisatawan mancanegara dan domestik yang dipastikan datang menyaksikan langsung GMT di Sulteng mencapai 10.000-an orang.

Di Sulteng ada sejumlah lokasi yang ditetapkan menjadi tempat pengamatan gerhana yang meliputi Kota Palu, Kabupaten Poso, Sigi, Parigi Moutong, Banggai dan Tojo Unauna.

Sejumlah pemilik hotel berbintang di Kota Palu menyatakan mereka sudah siap menyambut dan menampung para wisatawan nusantara maupun wisatwan mancanegara yang akan menyaksikan GMT pada 9 Maret 2016.

"Kami sudah berjalan setahun mempersiapkan kamar maupun menu khusus untuk para wisatawan mancanegara yang akan hadir saat GMT," kata Manager Hotel Santika Palu, Alain John-John Siwy.

"Bayangkan saja hanya beberapa menit peristiwa GMT terjadi namun para wisatawan berani mengeluarkan uang dengan jumlah yang cukup besar untuk datang ke daerah ini," kata dia.

Jadi, Sulteng sebagai tuan rumah, terutama Kota Palu, harus memberikan dan menciptakan rasa aman dan nyaman sehingga para wisman dapat menikmati apa yang menjadi keinginan mereka sehingga suatu saat mereka bisa kembali lagi berkunjung ke daerah ini.

Termasuk menyiapkan destinasi wisata yang menarik untuk mereka kunjungi selama berada dalam wilayah Sulteng.

Paling tidak, kata dia, obyek-obyek wisata yang ada di setiap daerah tempat kegiatan GMT dipersiapan dengan baik, terutama dari segi kebersihan dan keamanan serta kenyamanan.

Ada beberapa hotel di Kota Palu yang telah ditunjuk pihak agen/travel untuk menampung para wisman yang akan datang terkait GMT, salah satunya Hotel Santika.