PLTMH Kuku Poso Mulai Dibangun

id poso

PLTMH Kuku Poso Mulai Dibangun

Ilustrasi (Istimewa)

Ruli: Pembangunan PLTMH ini sangat membutuhkan dukungan masyarakat.
Poso (antarasulteng.com) - Proyek Pembangkit Listrik Tenaga Mini Hidro (PLTMH) di Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah, sedang dikerjakan oleh PT. Arkora Indonesia memanfaatkan air sungai Tomasa di Desa Kuku, Kecamatan Pamona Utara.

PLTMH ini berkapasitas 2 x 5 MW (10 MW) yang dayanya akan didistribusikan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat pedesaan di Kabupaten Poso.

"Progres pembangunan baru sekitar dua persen berupa pembuatan jalan menuju lokasi PLTMH," ujar Project Manager PT Arkora Indonesia, Ruli, di Kantornya Desa Kuku, Senin.

Ruli mengatakan membangun PLTMH ini sangat membutuhkan dukungan warga. PT Arkora Indonesia dalam membangun PLTMH ini tidak mencari keuntungan dari masyarakat namun lebih mengutamakan kerja sama, baik dengan masyarakat dan pemerintah untuk menuju PLTMH yang menguntungkan bagi warga.

Sementara warga Desa Kuku menyambut baik kehadiran PLTMH karena akan membantu menerangi desa-desa sekitar serta membka lapangan kerja bagi warga setempat.

"Kami bersyukur sekali dengan hadirnya PT Arkora ini sebab menciptakan lapangan kerja bagi warga setempat," Ujar Sekdes Desa Kuku Arman Pamusu. Sedangkan pengamanan Kantor PT Arkora di Desa Kuku dikoordinir oleh mantan Kades Desa Kuku, Johan Lantu.

Selain itu, ucap Arman, kehadiran PLTMH dapat menarik investor lain masuk Poso karena ketersediaan listrik yang memadai. Hal ini akan semakin memperluas lapangan pekerjaan bagi warga.

Sebelumnya PT Arkora melakukan survei di sejumlah desa di Sulteng sejak 2012, namun Desa Kuku merupakan lokasi yang paling tepat karena arus sungai Tomasa yang terletak di antara Desa Kuku dan Desa Panjoka, Kecamatan Pamona Utara lah yang paling ideal.

"Kami sudah melakukan survey sejak 2012 di berbagai lokasi di Sulteng, nah kemurahan Tuhan kami menemukan arus sungai di Desa Kuku ini yang paling tepat untuk PLTMH," ungkap Ruli.

PLTMH di Desa Kuku ini sebenarnya bisa mencapai 12 MW namun yang digunakan hanya 10 MW (2x5), ujarnya.

PT Arkora Indonesia telah memiliki kantor yang masih berupa rumah kontrakan milik sala satu warga di Desa Kuku.

PLTMH merupakan pembangkit listrik jenis 'run of river' dengan mengalihkan aliran air sungai ke satu sisi dari sungai tersebut selanjutnya mengalirkannya lagi ke sungai pada suatu tempat dimana beda tinggi yang diperlukan sudah diperoleh. Air dialirkan ke power house (rumah pembangkit) yang biasanya dibangun dipinggir sungai.

Air akan memutar sudut turbin (runner), kemudian air tersebut dikembalikan ke sungai asalnya. Energi mekanik dari putaran poros turbin akan diubah menjadi energi listrik oleh sebuah generator.