Aset Sulteng Naik Rp1,1 Triliun Pada 2015

id longki

Aset Sulteng Naik Rp1,1 Triliun Pada 2015

Drs, Longki Djanggola, MSi Drs, Longki Djanggola, MSi (humas)

Palu,  (antarasulteng.com) - Gubernur Sulawesi Tengah Longki Djanggola mengatakan selama periode 2011-2016, asset pemerintah daerah mengalami kenaikan nyata sebesar Rp1,1 triliun dengan prosentase kenaikan sebesar 30,18 persen.

Gubernur dalam laporan pertanggungjawaban akhir masa jabatan periode 2011-2015 yang dikutip Kamis, menyebutkan nilai aset tetap secara kumulatif berdasarkan saldo per 31 Desember 2011 sebesar Rp3,6 triliun, sedngkan posisi 2015telah menjadi Rp4,7 triliun.

Selain itu, kata Gubernur, selama periode 2011-2015 terjadi kenaikan pendapatan sebesar Rp1,4 triliun atau 104,94 persen. Sebelumnya, kata dia, di tahun 2011 pendapatan daerah sebesar Rp1,4 triliun namun pada 2015 meningkat menjadi Rp2,8 triliun.

Menurut Longki, berbagai program dan kegiatan pembangunan telah dilaksanakan guna mengejar ketertinggalan Sulteng dari provinsi maju di kawasan timur Indonesia. Hal itu dilakukan untuk mempercepat tercapainya kemakmuran dan kesejahteraan masyarakat setempt.

"Namun tidak dapat dipungkiri, bahwa masih banyak hal yang masih memerlukan pembenahan di dalam pelaksanaan pembangunan yang di cita-citakan bersama," ujarnya.

Secara umum kata Longki yang akan dilantik kembali menjadi Gubernur Sulteng periode 2016-2021 pada 16 Juni 2016, pembangunan yang dilaksanakan sampai saat ini telah membuahkan hasil yang menggembirakan.

Ia memberi contoh pertumbhan ekonomi daerah dimana untuk pertama kalinya dalam sejarah pembangunan, daerah ini mampu mencatat angka pertumbuhan ekonomi yang cukup spektakuler yakni mencapai 15,76 persen.

Pada tahun-tahun sebelumnya, pertumbuhan ekonomi Sulteng berkisar antara delapan sampai sembilan persen, bahkan pada 2014, pertumbuhan hanya 5,11 persen akibat kebijakan pemerintah menghentikan ekspor mineral mentah untuk mendorong tumbuhnya industri pengolahan (smelter).

Sulteng juga menerima penghargaan dari pemerintah pusatsebagai derah yang paling cepat di Indonesia dalam menurunkan angka kemiskinan.