Tongkeina Jadikan Mangrove Sebagai Lokasi Wisata

id wisata

Tongkeina Jadikan Mangrove Sebagai Lokasi Wisata

Para penyelam sedang menikmati keindahan bawah air di perairan Pantai Malalayang Manado. (FOTO ANTARA/Basrul Haq)

Manado, (antarasulteng.com) - Kelurahan Tongkeina, Bunaken, menjadikan hutan mangrove sebagai lokasi wisata untuk menarik kunjungan wisatawan baik lokal maupun mancanegara.

"Kami memiliki lahan mangrove seluas 23 hektare, dan itu adalah aset yang akan dijual keluar sebagai penarik wisatawan," kata Lurah Tongkeina, Glen Kowaas, di Manado, Kamis.

Kowaas mengatakan, pihaknya menjadikan kawasan mangrove sebagai tujuan wisata, karena dari 87 kelurahan di Manado, hanya sedikit yang memiliki hutan seperti itu, dan nyaris tidak ada yang memanfaatkannya sebagai potensi wisata.

"Sebab itu, kami memutuskan menjadikan kawasan tersebut sebagai lokasi wisata, untuk menarik orang datang ke sini, bukan hanya ke Pulau Bunaken saja," katanya.

Kowaas mengatakan, kawasan mangrove di Tongkeina, membentang dari bagian utara hingga  selatan, di sepanjang pantai kelurahan yang merupakan wilayah paling utara kota Manado itu.

Untuk menjadikan hutan mangrove sebagai aset wisata di Manado, mereka menggandeng telkomsel, untuk mengenalkan sekaligus mempromosikan potensi yang mereka miliki tersebut, sekaligus melengkapi infrastruktur di kawasan tersebut.

Kowaas mengatakan, mangrove di Tongkeina, ada tiga jenis, dengan ketinggian yang bervariasi, dan dikelola oleh kelompok nelayan setempat.

"Di mangrove ini juga, menjadi habitat bagi beberapa jenis burung, serta tempat berkembangnya ikan-ikan sebelum berenang kembali ke laut," katanya.

Untuk pelestarian mangrove tersebut, kata Kowaas, ada kelompok yang aktif melakukannya mulai dari pembibitan sampai penanaman dan pemeliharaan kawasan tersebut.