Media Diharapkan Beritakan Wajah Positif Palestina

id palestina

Media Diharapkan Beritakan Wajah Positif Palestina

Presiden Joko Widodo (Jokowi) berjabat tangan dengan Presiden Palestina Mahmoud Abbas (kanan) saat pertemuan bilateral di sela-sela rangkaian KTT Luar Biasa ke-5 OKI mengenai Palestina dan Al-Quds Al-Sharif di Jakarta, Minggu (6/3/2016). (FOTO ANTARA/Widodo S Jusuf) (.)

Perjuangan media massa dalam kemerdekaan Palestina dapat dilakukan dengan memberikan informasi yang benar mengenai Al-Aqsha
Jakarta (ANTARA News) - Media massa diharapkan memberitakan lebih banyak wajah positif Palestina yang selama ini tenggelam oleh pemberitaan mengenai perang dan penderitaan rakyat negeri tersebut, kata seorang ulama di Bogor, Jabar, Sabtu.

"Perjuangan media massa dalam kemerdekaan Palestina dapat dilakukan dengan memberikan informasi yang benar mengenai Al-Aqsha," ujar Arifin Nugroho, yang baru-baru ini mengunjungi Palestina guna keperluan pembuatan program bertema Islam yang akan ditayangkan selama bulan Ramadhan di salah satu televisi swasta nasional.

Menurut dia, media massa seharusnya tidak melulu memberitakan Palestina dari sisi peperangan antara kaum Muslim dan penjajah Israel karena di satu sisi hal ini akan membuat sebagian besar umat Islam takut berkunjung ke sana.

Padahal, dalam syariat Islam, Al-Quds As-Syarif merupakan salah satu kota suci umat Islam, selain Mekkah di mana Masjidil Haram berada dan Madinah karena di sana terletak Masjid Nabawi.

Al-Quds As-Syarif adalah wilayah di mana Masjidil Aqsha berada. Masjid ini merupakan kiblat pertama kaum Muslim dan merupakan salah satu bagian dari perjalanan suci Isra Miraj dari Nabi Muhammad.

Selain itu berkunjung ke Masjidil Aqsha merupakan perintah Nabi Muhammad bahkan jika perjalanan tersebut harus ditempuh dengan bersusah payah.

"Media massa harus proporsional dalam memberitakan Palestina. Jangan hanya mengulik kesedihan rakyat Palestina yang hanya akan mengerdilkan semangat umat Islam untuk datang ke sana," ujar Arifin.

Dia tidak menampik adanya perlakuan diskriminasi oleh Israel terhadap rakyat Palestina dan upaya membebaskan negeri tersebut dari pendudukan Israel yang tidak pernah berhenti dilakukan oleh kaum Muslim.

Namun demikian, dia mengatakan bahwa tidak ada kesulitan untuk masuk ke Palestina dan berkunjung ke kota-kota di sana.

"Tidak ada kesulitan untuk datang ke Palestina. Saya datang dengan visa turis dan selama di sana perjalanan kami lancar," ujar Arifin yang mengunjungi sejumlah kota di Palestina seperti Gaza, Al-Quds As-Syarif dan Rafah.