Tiga Rencana Strategis Provinsi Perlu Dikawal Serius

id dprd

Tiga Rencana Strategis Provinsi Perlu Dikawal Serius

Suasana sidang DPRD Provinsi Sulawesi Tengah (adha nadjemuddin)

Ini rencana strategis yang perlu diseriusi pemerintah daerah. Harus ada target dan upaya serius untuk bisa mewujudkan rencana itu
Palu,  (antarasulteng.com) - Kalangan anggota DPRD Sulawesi Tengah mengingatkan pemerintah provinsi setempat agar menyeriusi tiga rencana strategis pembangunan infrastruktur yang sudah disepakati dan ditetapkan bersama.

Ketiga rencana strategis itu adalah pembangunan bandar udara menjadi embarkasi haji, jalan alternatif Palu-Parigi dan pembangunan sistem penyediaan air minum (SPAM) regional Palu, Sigi dan Donggala (Pasigala).

"Ini rencana strategis yang perlu diseriusi pemerintah daerah. Harus ada target dan upaya serius untuk bisa mewujudkan rencana itu," kata Anggota Komisi III DPRD Sulawesi Tengah Zulfakar Nasir di Palu, Selasa.

Wakil Ketua DPD Partai Demokrat Sulawesi Tengah itu mengatakan tiga program tersebut merupakan mega proyek tahun jamak yang harus dipersiapkan secara matang termasuk sumber dukungan pembiayaannya.

Dia mencontohkan, bandara Mutiara Sis Aljufri Palu, setidaknya dalam waktu tiga tahun mendatang sudah layak menjadi embarkasi haji karena saat ini jamaah haji asal Sulawesi Tengah hampir mencapai lima kelompok terbang.

"Kalau kita lambat nanti didahului daerah lain, seperti Gorontalo," katanya.

Menurut Zulfakar, dirinya sudah berkonsultasi dengan sejumlah anggota Komisi V di DPR RI tentang dukungan pendanaan pembangunan Bandara Mutiara Palu.

"Hasil komunikasi kami dengan Pak Muhidin Said (Wakil Ketua Komisi V), tidak ada masalah anggaran. Sepanjang lahannya sudah siap, pemerintah pusat mendukung," katanya.

Demikian halnya terhadap rencana penyelesaian SPAM regional Palu, Sigi dan Donggala (Pasigala).

Proyek air minum tersebut telah berlangsung sejak 2009 dari biaya APBN dengan sumber air baku dari Sungai Saluki, Desa Pandere, Kecamatan Gumbasa, Kabupaten Sigi.

Air baku memiliki kapasitas debit air kurang lebih 2.000 liter per detik. Balai Wilayah Sungai Sulawesi III rencananya baru akan memanfaatkan 600 liter per detik untuk disuplai ke Kabupaten Sigi, Kota Palu dan sebagian wilayah Donggala.

Menurut Zulfakar dana yang digelontorkan pemerintah pusat telah mencapai ratusan miliar tersebut perlu segera ditindaklanjuti oleh tiga kabupaten/kota dengan fasilitator pemerintah provinsi sehingga segera terwujud.

"Ini yang dibangun bukan air bersih untuk memasak, mencuci saja, tetapi langsung dari kran bisa diminum," katanya.