Legislator: Pasar Inpres Manonda Rawan Kebakaran

id dprd, iqbal

Legislator: Pasar Inpres Manonda Rawan Kebakaran

Ketu DPRD Kota Pal Iqbal Andi Maga, tinjau pasar inpres yang terbakar pada hari selasa (31/5) (Foto antara / Muhammad Hajiji)

Palu,  (antarasulteng.com) - Ketu DPRD Kota Pal Iqbal Andi Maga mengaku prihatin karena Pasar Inpres Manonda, pasar tradisional terbesar di ibu kota Sulteng ini rawan kebakaran karena tidak memiliki standar pencegahan kebakaran.

Iqbal Andi Magga mengatakan di Palu, Rabu, saat memantau pasar tersebut, Rabu, ditemukan bahwa pasar itu tidak memiliki standar pencegahan bahaya kebakaran pada bangunan-bangunannya.

Politisi Partai Golongan Karya itu menegaskan bahwa Pemkot Palu harus segera menyediakan sarana pencegahan kebakaran berupa hydrandt lingkungan/halaman, hydrandt bangunan, jalur evakuasi dan pemadam kebakaran, apar dan sarana lainnya.

Hal itu untuk mencegah terjadinya kebakaran pada lapak-lapak dan pedagang eceran serta toko yang berada dalam lingkungan pasar tradisional inpres tersebut, yang menimbulkan kerugian material dan korban jiwa.

"Informasi yang kami himpun di lapangan bahwa petugas pemadam kebakaran sulit untuk melakukan evakuasi dan pemadaman api yang menghanguskan puluhan lapak dan pedagang eceran serta toko karena jalur evakuasi sangat tidak memungkinkan," ujarnya.

Dirinya mengatakan PT. Sari Dewi Membangun yang dipimpin Amin Badawi selaku pengelola pasar dari pihak ketiga yang dipercayakan Pemkot Palu, harus mempertimbangkan hal itu agar musibah yang sama tidak terjadi kembali.

Termasuk, sebut dia, pengelola pasar harus melakukan tinjauan serta mendesain kembali bangunan pasar yang tidak rawan terhadap bahaya kebakaran, dan dapat diakses bila terjadi kebakaran.

"Pengembang bertanggung jawab untuk memperhatikan fasilitas dan infrastruktur serta sarana prasarana yang ada di pasar tersebut, untuk kenyamanan dan keselamatan penjual dan pembeli," katanya.

Pasar tradisional inpres manonda yang terletak di Palu Barat terbakar pada hari Selasa, sekitar pukul 17.00 Wita, yang menghanguskan 50 lapak dan kios pedagang eceran, yang menimbulkan kerugian mencapai miliaran rupiah.