PLN Harap PLTA Poso Beroperasi Normal

id plta

PLN Harap PLTA Poso Beroperasi Normal

PLTA Poso Energy terdiri dari tiga proyek dimana PLTA Poso-1 memiliki kapasitas potensi 60 MW, PLTA Poso-2 memiliki kapasitas potensi 180 MW, dan PLTA Poso-3 memiliki kapasitas 300 MW. Ketiga PLTA ini menggunakan sumber daya air Sungai Poso, Desa Sulewana, Kecamatan Pamona Utara, Kabupaten Poso, Pro

Sistem kelistrikan Palu sampai sekarang ini masih mengandalkan PLTU dan PLTA tersebut
Palu,  (antarasulteng.com) - PT PLN Area Palu, Sulawesi Tengah, berharap pembangkit listrik tenaga air (PLTA) Poso dan pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) Palu tetap beroperasi normal sehingga dapat mensuplai daya sesuai kontrak yang disepakati bersama.

"Sistem kelistrikan Palu sampai sekarang ini masih mengandalkan PLTU dan PLTA tersebut," kata Manager PT PLN setempat Emir Muhaimin di Palu, Jumat.

Ia mengatakan PLTA Poso selama ini mensuplai daya ke sistem kelistrikan Palu setiap harinya sekitar 24 megawatt. Begitu pula dengan PLTU Palu sebelum ditambah dua unit pembangkit, baru mampu mensuplai daya ke PLN rata-rata per hari 24 MW.

Secara total daya yang tersedia, kata Emir, cukup untuk memenuhi kebutuhan sekitar 300 pelanggan listrik yang tersebar di Kota Palu, sebagian di Kabupaten Sigi, Donggala dan juga Parigi Moutong.

Ia mengatakan bahwa PLN berupaya keras untuk menjaga pasokan listrik selama bulan ramadhan ini agar umat Islam dapat melaksanakan puasa dengan lancar.

Namun demikian, jika terjadi gangguan yang disebabkan faktor alam, pihaknya tentu berharap masyarakat dapat mengerti.

Menurut dia, hal yang paling rawan terjadi gangguan adalah jaringan listrik karena melewati hutan dengan kondisi medan yang cukup sulit.

Seperti jaringan listrik PLTA Poso menuju gardu induk PLN di Sidera, harus melewati hutan lebat sehingga jika ada gangguan memerlukan waktu cukup lama untuk bisa memperbaikinya.

Sudah hampir sebulan ini, pemadaman listrik secara bergilir di sistem kelistrikan Palu sudah tidak terjadi lagi, setelah berbulan-bulan sebelumnya, masyarakat mengeluh karena pemadaman bergilir terjadi setiap hari dengan lama pemadaman bisa mencapai enam jam per hari.