Stok BBM-LPG Sulteng Cukup Hingga Lebaran

id elpiji

Stok BBM-LPG Sulteng Cukup Hingga Lebaran

Pekerja menurunkan gas elpiji 3 kg dari truk distribusi ke salah satu pengecer di Palu, Sulawesi Tengah, Selasa (31/12). (ANTARA FOTO/Basri Marzuki/ss/nz/13)

Palu,  (antarasulteng.com) - Sales Executive Pertamina retail Sulawesi Tengah, Fandy Ivan Nugroho mengatakan bahwa persediaan bahan bakar minyak dan gas LPG di wilayah itu cukup hingga Idul Fitri 1437 H.

Untuk menghadapi Idul Fitri rata-rata semua produk BBM tersedia antara 14-25 hari, sementara produk LPG rata-rata diangka 7-14 hari, katanya di Palu, Jumat.

Menurut Fandy, pihaknya sebagai satuan tugas BBM dan LPG memastikan ketersediaan stok termasuk distribusinya selama pelaksaan mudik lebaran diwilayah Sulteng.

Dengan adanya stok yang mencukupi tersebut, kami pastikan masyarakat tidak perlu resah untuk melakukan kegiatan-kegiatan pada saat mudik lebaran, ujarnya.

Khusus konsumsi LPG dalam 3 kg kata dia, selama bulan puasa seharusnya tidak mengalamai peningkatan yang signifikan. Namun karena adanya aktivitas lain yang digunakan masyarakat seperti berjualan oleh sebagian masyrakat, membuat konsumsinya menjadi meningkat.

"Dengan konsumsi meningkat tersebut, kita pastikan distribusi yang disalurkan dalam keadaan mencukupi," ucapnya.

Sementara untuk BBM, pihaknya akan menyediakan kantong-kantong BBM yang berada di SPBU.

"Kami mengharapkan kepada masyarakat yang mudik lebaran, supaya mengisi BBM di SPBU terdekat atau yang berada pada jalur mudik supaya tidak kehabisan. Khususnya SPBU di jalur mudik dan di jalur wisata kami pastikan stoknya dalam kondisi mencukupi," katanya.

Saat ini pihaknya tidak mengalami kendala daam distribusi BBM dan LPG, tetapi pihaknya juga membutuhkan bantuan instansi terkait, khususnya daerah yang saat ini dalam perbaikan transportasi jalan.

Untuk daerah-daerah buka tutup jalan, kami minta koordinasinya dari pihak terkait agar mendapatkan prioritas mobil tangki BBM.

Sementara itu, harga LPG bersubsidi di tingkat pengecer di Palu mulai bergerak naik menjelang Lebaran.

"Biasanya kami beli LPG 3 kg hanya Rp17.000/tabung, tetapi sekarang ini naik menjadi Rp20.000 per tabung," kata Nyoman, seorang warga di Kecamatan Palu Selatan.

Ia menduga kenaikan harga gas LPG itu dilakukan pengecer atau pangkalan secara sepihak untuk mendapatkan keutungan lebih besar.

Hal senada juga dikeluhkan Ny Sri, seorang penjual martabak di kawasan Jalan Towua. Ia membenarkan harga LPG sudah naik sejak dua pekan lalu.

"Ya saya menggunakan LPG untuk mendukung usaha saya itu," kata dia.

Setiap hari, katanya, dia membutuhkan dua tabung LPG untuk digunakan khusus membuat martabak dan terang bulan. Kenaikan harga tersebut cukup merugikan karena pengeluaran jelas bertambah.

Keduanya meminta pihak terkait untuk mengambil tindakan tegas kepada oknum pangkalan atau pengecer nakal yang menaikan harga sepihak.