Legislator: Pemkot Palu Harus Tangani Kelangkaan Elpiji

id dprd

Legislator: Pemkot Palu Harus Tangani Kelangkaan Elpiji

DPRD Kota Palu (antara)

Pemkot harus turun tangan dan mencari letak masalahnya, sampai-sampai gas elpiji menjadi langka di Kota Palu, karena ini tanggung jawab mereka
Palu,  (antarasulteng.com) - Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPRD) Kota Palu meminta agar Pemerintah Kota (Pemkot) harus secepatnya menangani kelangkaan gas elpiji 3 kilogram yang sudah terjadi sepekan terakhir.

"Pemkot harus turun tangan dan mencari letak masalahnya, sampai-sampai gas elpiji menjadi langka di Kota Palu, karena ini tanggung jawab mereka," kata Ketua Fraksi PKB DPRD Kota Palu, H Alimuddin Alibau di Palu, Rabu.

Dia menjelaskan, tahun sebelumnya saat adanya rencana program konversi penggunaan minyak tanah ke gas, Pemkot Palu yang memfasilitasi pelaksanaan sosialisasi. Pemkot kata dia yang langsung turun ke setiap Kecamatan dan Kelurahan, agar masyarakat mau menerima program konversi tersebut.

Sehingga ketika adanya kelangkaan elpiji, maka Pemkot harus menyelidiki permasalahannya, ujarnya.

Kebutuhan gas di Palu menurut Alimudin memang sangat tinggi, terutama bagi ibu rumah tangga. Selain itu, kebutuhan gas ikut dirasakan bagi kelompok masyarakat pedagang makanan siap saji lainnya.

Olehnya kata dia, sebagai wakil rakyat yang duduk di kursi parlemen, pihaknya wajib untuk menyambung suara rakyat pada Pemkot Palu, sebagai bentuk kepedulian dan layanan dari pemerintah atas kesulitan yang dialami masyarakatnya.

"Jangan nanti di perintah baru bergerak lagi, kalau ada persoalan kecil sudah harus ditangani sebelum persoalan itu terus meluas, kalau toh nantinya ada agenda yang sengaja menimbun, harus di pidanakan jangan dibiarkan," ujarnya.

Hampir sepekan masyarakat Kota Palu mengeluhkan kelangkaan gas elpiji 3 kilogram yang tidak ditemukan lagi pada tingkatan pengecer, bahkan di pangkalan gas Elpiji juga ikut-ikutan kosong.

Salah seorang warga Kelurahan Tatura Utara, Ika Setiawati di Palu (13/7) mengaku pernah mendatangi pangkalan, namun dirinya di tolak dan diarahkan untuk membeli di pengecer.

Sementara harga di pengecer itu sekitar Rp25 ribu, sebelumnya hanya sekitar Rp16 ribu saja, katanya.

Harga elpiji Rp25 ribu pertabung 3 kilogram juga merata di semua wilayah Kota Palu, seperti yang dirasakan warga Kelurahan Pengawu, Kelurahan Boyaoge dan juga di Kelurahan Kawatuna serta di Tavaili dan Pantoloan.