Markas Kodim Tolitoli Terbakar

id Tolitoli

Markas Kodim Tolitoli Terbakar

Warga dan anggota Kodim Tolitoli sedang berupaya memadamkan api. (Antarasulteng.com/Amat Banjir)

Kebakaran diduga disebabkan hubungan pendek arus listrik
Tolitoli (antarasulteng.com) - Kebakaran melanda Markas Komando Distrik Militer (Makodim) 1305 Buol Tolitoli pada Sabtu malam (23/7) sekitar pukul 19.10 Wita.

Menurut informasi di lokasi kejadian, api mulai terlihat dari ruangan yang berada di sisi kiri Mako, kemudian dengan cepat menjalar ke ruangan lainnya.

"Awalnya hanya terlihat percikan kecil dari ruangan di bagian kiri Mako, tapi dalam waktu singkat, api kemudian menjalar ke ruangan lainnya," kata Komandan Kodim 1305 Letkol (kav) Anker Widianto kepada wartawan di Tolitoli, Minggu.

Anggota TNI dan warga yang mendengar kejadian itu langsung mendatangi lokasi dan berupaya memadamkan kobaran api dengan menggunakan peralatan sedanya, seperti ember dan selang air yang disambungkan ke rumah warga.

Beberapa saat kemudian mobil water canon milik Polres Tolitoli dan mobil tangki milik PDAM dikerahkan ke lokasi untuk memdamkan api. Sementara personel pemadam kebakaran tidak dapat berbuat banyak sebab hingga kini mereka belum memiliki mobil pemadam yang dapat dioperasikan.

"Untungnya ada mobil `water canon` Polres dan mobil tangki PDAM sehingga api dapat dijinakkan. Tidak ada mobil pemadam milik BPBD Tolitoli yang dikerahkan ke lokasi," ungkap Anker.

Pantauan di lokasi kebakaran, Minggu, terdapat empat ruangan yang terbakar yakni ruang teritorial, ruang perwira seksi logistik, ruangan bendahara (juru bayar) serta ruangan logistik. Akibatnya sejumlah arsip dan dokumen tidak dapat terselamatkan.

Dari hasil penelusuran sementara, api diduga berasal dari hubungan pendek arus listrik yang terjadi usai pemadaman listrik di wilayah itu.

"Kuat dugaan sumber api dipicu oleh hubungan pendek arus listrik, namun semuanya masih dalam pengembangan. Kita tunggu hasil pengembangannya," kata Anker.

Belum diketahui pasti kerugian yang timbul akibat kebakaran, namun diperkirakan mencapai ratusan juta rupiah.