Ansor dukung Hukuman Mati narkoba

id ansor

Ansor dukung Hukuman Mati narkoba

Ansor (antara)

Tidak peduli HAM, kami mendukung hukuman mati. Mereka tidak mau dihukum mati, tetapi mereka membunuh rakyat kita 30 orang lebih setiap hari. Ini 'kan tidak adil
Bondowoso,  (antarasulteng.com) - Badan Ansor Anti-Narkoba menyatakan mendukung penersapan hukuman mati terhadap pelaku kejahatan narkoba meskipun saat ini banyak tantangan dari para aktivis di dalam maupun di luar negeri.

"Tidak peduli HAM, kami mendukung hukuman mati. Mereka tidak mau dihukum mati, tetapi mereka membunuh rakyat kita 30 orang lebih setiap hari. Ini 'kan tidak adil," kata Kepala Badan Ansor Anti-Narkoba (Baanar) PP GP Ansor Idy Muzayyid di Bondowoso, Jawa Timur, Sabtu.

Idy Muzayyid menyampaikan hal itu dalam acara deklarasi memberantas narkoba bersama pemuda dan santri di Pondok Pesantren Mambaul Ulum, Desa Tangsil Wetan, Kecamatan Wonosari, Bondowoso, yang juga dihadiri Menteri Sosial Khofifah Indarparawansa.

Sesuai dengan data yang diperolehnya dari Badan Narkotika Nasional (BNN), kata dia, setiap hari ada 30 hingga 40 orang di Indonesia yang mati karena mengonsumsi narkoba.

"Data itu adalah korban yang ketahuan. Yang tidak ketahuan mungkin lebih banyak lagi. Ini bukan main-main dan sangat berbahaya bagi kelangsungan hidup berbangsa. Makanya, Bapak Presiden sudah menyatakan bahwa kita ini sudah darurat narkoba," katanya.

Pada kesempatan itu, dia juga menyampaikan bahwa narkoba sudah merambah ke segala lini dengan mudahnya. Tidak terkecuali dunia pesantren yang menjadi tempat potensial untuk menjadi tempat peredaran barang memabukkan itu.

"Kalau pesantren saja potensial, apalagi lembaga yang lain. Oleh karena itu, tidak bisa pemerintah bekerja sendirian. Harus ada sinergi dengan pihak lain. Kami sebagai pemuda mendukung ketegasan aparat keamanan dalam menghadapi peredaran narkoba ini," katanya.

Baanar yang merupakan organisasi baru di tubuh Gerakan Pemuda Ansor menyatakan diri siap menjadi tameng untuk menghadang peredaran narkoba di tengah masyarakat, khususnya generasi muda.

"Makanya, logo atau lambang Baanar adalah tameng. Kami siap menjadi tameng terdepan dalam pemberantasan narkoba," kata Idy.

Deklarasi yang diselenggarakan di pondok pesantren asuhan K.H. Salwa Arifin itu dihadiri ribuan santri dan anggota Ansor di Kabupaten Bondowoso.