Palu (antarasulteng.com) - Penambang emas ilegal di wilayah Dongi-Dongi, Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah mulai meninggalkan lokasi menjelang penertiban yang akan melibatkan sekitar 1.500 petugas dari Polri/TNI, Polhut dan Polisi Pamong Praja (Pol-PP).
Pantaun Antara di perbatasan Kecamatan Palolo dan Biromaru, dalam tiga hari terakhir ini para penambang banyak yang sudah meninggalkan lokasi tambang emas ilegal Dongi-Dongi.
Saban hari dalam tiga hari ini, cukup banyak mobil yang mengangkut penambang lalu-lalang di perbatasan kedua kecamatan di Kabupaten Sigi.
Mereka mulai meninggalkan lokasi tambang emas ilegal itu karena terhitung pada 01 September 2016 akan dilakukan penindakan hukum.
Tambang emas ilegal Dongi-Dongi akan kembali ditertibkan pada hari Kamis (1/9) 2016.
Ronny, salah seorang penambang asal Bolongmongondow mengatakan ia dan beberapa temannya angkat kaki dari lokasi tambang dan selanjutnya akan kembali ke daerahnya.
"Ya karena tambang akan ditutup, makanya kami tinggalkan lokasi sebelum batas waktu penertiban dilakukan,"katanya.
Hal senada juga disampaikan Jhoni, seorang penambang asal Kotamobagu. Ayah dua anak itu mengatakan sudah banyak penambang dari luar Sulteng yang tinggalkan lokasi.
Tetapi masih ada juga penambang yang bertahan di lokasi. Kemungkinan besar mereka baru akan meninggalkan lokasi sore atau malam hari.
Dia mengaku selama menambang hasilnya cukup lumayan, tanpa merincinya.
Seorang tukang ojek mengatakan setiap hari penghasilannya dari mengangkut karung reb (tanah yang mengandung emas) rata-rata Rp1 juta.
"Itu sudah penghasilan bersih,"katanya.
Lokasi tambang emas Dongi-Dongi sebenarnya sudah ditutup pada Maret 2016. Namun, sejak awal Agustus 2016 hingga kini lokasi tambang yang berada di areal kawasan Taman Nasional Lore Lindu (TNLL) seluas sekitar 15 hektare tersebut kembali ramai diserbu para penambang yang kebanyakan dari luar Sulteng seperti Sulut, Gorontalo, Sulbar, Sulsel, Kaltim dan Jawa.
Lokasi tambang emas ilegal tersebut kembali diobrak-abrik para penambang ketika aparat dari Polri dan Polhut ditarik dari lokasi pada akhir Juli 2016 karena sudah habis biaya operasional.
Berita Terkait
Gubernur Sulteng dukung pembersihan tambang emas Dongi-dongi
Selasa, 22 November 2022 21:49 Wib
Gubernur Sulteng ajak DSLNG kolaborasi tekan kemiskinan
Rabu, 8 Juni 2022 8:59 Wib
BBTNLL tertibkan PETI Dongi-Dongi di kawasan Taman Nasional Lore Lindu
Minggu, 17 April 2022 15:55 Wib
Pemprov Sulteng: Semua sepakat tambang emas ilegal Dongidongi ditutup
Kamis, 30 Desember 2021 19:04 Wib
Tambang Dongi-Dongi jadi klaster penularan COVID-19
Jumat, 6 Agustus 2021 19:08 Wib
Balai Gakkum panggil pemilik truk pengangkut material dari PETI diTNLL
Rabu, 16 Juni 2021 14:57 Wib
Anggota DPR RI pertanyakan kasus menimpa ibu rumah tangga di Sigi
Kamis, 8 April 2021 11:42 Wib
BBTNLL: Penertiban PETI Dongi-Dongi menunggu hasil koordinasi
Rabu, 3 Maret 2021 13:07 Wib