Hempstead, New York (antarasulteng.com) - Calon presiden Amerika Serikat dari Partai Republik, Donald Trump, bersumpah akan balas memojokkan calon presiden dari Demokrat, Hillary Clinton, pada debat berikutnya setelah pada debat pertama Hillary membuatnya menjadi pihak yang tersudut atau defensif setelah menuduhnya rasis, sexist (diskriminatif terhadap perempuan), dan pengemplang pajak.
Setelah debat, Hillary masih menyerang Trump dengan menyatakan pengusaha real estate New York itu "melontarkan tuduhan dan klaim yang terbukti tidak benar, menciptakan opini bahwa saya kira banyak orang menganggapnya ofensif dan mengalihkan perhatian."
Trump memuji dirinya sendiri karena tidak menyerang Hillary atas skandal seks yang menimpa suaminya, mantan Presiden Bill Clinton, dalam debat pertama di Universitas Hofstra itu namun kemudian kepada Fox News dia bersumpah untuk menyerang Hillary dengan isu itu.
"Saya akan menekannya lebih keras dengan berbagai cara," kata Trump seraya membantah kritik Hillary atas perlakuan dia kepada perempuan.
"Saya tadinya akan menghantamnya dengan wanita-wanita di sekeliling suaminya. Dan saya akhirnya memutuskan tidak boleh melakukan itu karena anak perempuannya ada di ruangan (debat)," kata Trump.
Hillary membalas janji Trump itu dengan mengatakan, "Dia boleh melancarkan kampanye sesuka dia."
Trump sendiri pernah dihimpit skandal seks dengan Marla Maples ketika masih berstatus suami dari istri pertamanya, Ivanka Trump. Maples kemudian menjadi istri kedunya, namun akhirnya dia ceraikan untuk kemudian menikah ketiga kalinya dengan istrinya yang sekarang, Melania Trump.
Trump berusaha mengalihkan perhatian dari kritik banyak kalangan atas penampilannya pada debat pertama dengan malah menyebut moderator debat Lester Holt dari NBC News telah melontarkan pertanyaan yang sangat tidak adil dan mengeluh kebagian mikrofon yang buruk.
Tak pelak tudingan ini membuat Hillary kembali melancarkan serangan dengan berkata, "Orang yang mengeluhkan mikrofon pasti tidak melewati malam yang baik."
Dua debat calon presiden berikutnya akan diadakan pada 9 Oktober di St. Louis dan 19 Oktober di Las Vegas, demikian Reuters.
Berita Terkait
Uni Eropa perlu capai otonomi pertahanan agar tak tergantung NATO
Senin, 12 Februari 2024 14:39 Wib
Gedung Putih kecam keras komentar Trump soal NATO
Senin, 12 Februari 2024 7:26 Wib
Dunia harus bersiap bila Trump menang Pilpres AS pada 2024
Selasa, 16 Januari 2024 7:37 Wib
Jika menang, Trump bersumpah akan hukum mati pelaku perdagangan anak
Sabtu, 22 Juli 2023 22:35 Wib
Trump tiba di New York untuk hadiri sidang dakwaan dirinya
Selasa, 4 April 2023 14:50 Wib
Twitter Inc tutup akun berafiliasi dengan medsos Trump
Jumat, 7 Mei 2021 13:16 Wib
Facebook akan kaji ulang soal periode blokir akun Donald Trump
Kamis, 6 Mei 2021 9:12 Wib
Facebook dilaporkan telah hapus video wawancara Donald Trump
Kamis, 1 April 2021 9:36 Wib