Bandara Mutiara Sis Aljufri Palu Kebanjiran

id bandara

Bandara Mutiara Sis Aljufri Palu Kebanjiran

Bandara Mutiara Sis Al-Jufri (antaranews)

Kemungkinan landasan pacu lebih tinggi dari gedung dan selokan sekitar bandara terlalu kecil, sehingga air masuk ke dalam Bandara tepat dilantai dasarnya
Palu,  (antarasulteng.com) - Akibat hujan lebat di wilayah Kota Palu, Selasa petang, bandar udara Mutiara Sis Aljufri Palu ikut kebanjiran.

Salah seorang petugas bandara membenarkan kejadian itu dan mengatakan sejumlah petugas dari berbagai sektor ikut membersihkan lantai dasar, akibat luapaan air selokan di sekitar landasan pacu.

"Kemungkinan landasan pacu lebih tinggi dari gedung dan selokan sekitar bandara terlalu kecil, sehingga air masuk ke dalam Bandara tepat dilantai dasarnya," katanya.

Namun kejadian itu, kata dia, hanya terjadi beberapa saat saja, setelah hujan berhenti dan semua petugas selesai membersihkan lantai dasar bandara.

Kepala Bandara Mutiara Sis Aljufri Palu, Benyamin Noach Apituley mengatakan luapan air yang masuk ke lantai dasar Bandara berasal dari landasan pacu.

"Kami sudah mengantisipasi dengan membersihkan selokan yang ada dan saat ini situasi dalam keadaan normal kembali," ujarnya.

Hingga saat ini, Bandara Mutiara Palu, masih melayani tiga penerbangan kedatangan pesawat dari tujuan Jakarta - Palu, Balikpapan - Palu dan Makassar Palu.

Sebelumnya Badan Penanggulan Bencana Daerah (BPBD) mengimbau warga Kota Palu, Sulawesi Tengah, waspada banjir karena ada sejumlah sungai yang melewati permukiman penduduk dan semua rawan banjir.

"Kami minta warga yang berada di dekat sungai tetap siaga karena intensitas curah hujan selama beberapa hari terakhir dan ke depan di sejumlah wilayah termasuk Palu meningkat," kata Ketua BPBD Palu, Asri, Selasa malam.

Ia mengatakan di kota ini ada tiga anak sungai dan satu sungai besar yang bermuara menjadi satu dengan Sungai Palu.

Selama ini sungai-sungai tersebut sering dilanda banjir dan air meluap sampai ke permukiman penduduk di beberapa wilayah menjadi langganan banjir.

Untuk itu, warga yang tinggal di dekat sungai harus selalu siaga dan waspada, apalagi selama medio Oktober 2016,BMKG setempat memprediksikan cuaca sangat ekstrem.