Palu-Boras Percepat Realisasi Kerja Sama Energi

id hidayat

Palu-Boras Percepat Realisasi Kerja Sama Energi

Wali Kota Palu, Hidayat, bertemu dengan pemerintah Kota Boras Swedia didampingi Wakil Wali Kota Palu, Sigit Purnomo Said, dan Asisten II Bidang Ekonomi, Keuangan dan Pembangunan Ansyar Setiadi, di Boras, Kamis 20/10. (ANTARA FOTO/Muhammad Hajiji)

Palu,  (antarasulteng.com) - Pemerintah Kota Palu, Sulawesi Tengah, dan pemerintah Kota Boras, Swedia, berkomitmen untuk mempercepat realisasi kerja sama kedua pemerintahan di bidang pengembangan energi dan lingkungan.

Asisten Bidang Ekonomi, Keuangan dan Pembangunan Sekretariat Kota Palu Ansyar Setiadi menyatakan di Palu, Kamis, Wali Kota dan Wakil Wali Kota Palu sedang berada di Sedia untuk bertemu Wali Kota Boras untuk menindaklanjuti kerja sama yang telah dirancang beberapa waktu lalu.

Kerja sama itu adalah pengembangan energi biogas dan pengambangan lingkungan termasuk pendidikan.

"Kunjungan jajaran Pemkot Palu ke Boras dimaksudkan untuk membahas tekhnis percepatan realisasi kerja sama pengembangan energi biogas dan lingkungan termasuk pendidikan," ungkap Ansyar Sutiadi yang dihubungi dari Palu.

Kata Ansyar, kerja sama itu dalam bentuk Sister City yang dalam perbincangan tindak lanjut percepatannya melibatkan Mrs Maria dari Biogas System, Mr. David selaku CEO pengolahan sampah dengan incenarator.

Pemkot Palu, sebut dia, juga membahas hal itu bersama Wakil Wali Kota Boras, Tom Andersson, serta pejabat legilatif Boras, Thomas Morgan, sebagai bentuk keseriusan kerja sama dua pemerintah dari dua negara berbeda.

Pemerintah Kota Boras, kata Ansyar, akan segera menindak lanjuti kerja sama pengembangan energi dan lingkungan serta pendidikan, dengan menunggu hasil kajian dan rencana pengembangan dari Pemkot Palu.

"Pemerintah Kota Palu telah memiliki perencanaan untuk pengembangan ke depan lewat kerja sama tersebut, yang meliputi beberapa wilayah di Kota Palu, selanjutnya akan ditindaklanjuti secara tekhnis oleh para pakar dan ahli," urainya.

Sebelumnya Pemerintah Kota Palu telah mengusulkan empat proyek kerja sama internasional baru kepada Pemerintah Kota Boras meliputi pengolahan limbah rumah tangga sebagai sumber tenaga listrik, pengolahan limbah kotoran manusia sebagai sumber tenaga listrik, pembangunan dan pengembangan hutan kota seluas 109 hektare dan pelaksanaan sekolah lingkungan.

"Iya, empat usulan dari Pemkot Palu itu diterima oleh Pemerintah Kota Boras, Swedia, dan akan ditindaklanjuti dalam waktu yang tidak terlalu lama," urainya.

Limbah kotoran manusia dapat dijadikan sebagai salah satu sumber tenaga listrik, begitupula dengan limbah rumah tangga baik limbah cair dan padat. Sementara Pengembangan hutan kota bertujuan untuk menyediakan ruang terbuka hijau yang memiliki fungsi ekologis, sosial dan budaya, rekreasi dan edukasi yang dapat di kunjungi oleh seluruh masyarakat di Kota Palu dan sekitarnya.