Seorang Penambang Di Palu Tewas Akibat Longsor

id tambang

Seorang Penambang Di Palu Tewas Akibat Longsor

ilustrasi

Saya belum mendapat informasi soal adanya bencana di lokasi tambang emas Poboya yang menewaskan satu penambang dan satu lagi mengalami cedera," kata Kepala BPBD Palu, Asri,Jumat.
Palu, (antarasulteng.om) - Seorang penambang emas di lokasi tambang Poboya, Kecamatan Palu Timur yang berasal dari Provinsi Sulawesi Utara dilaporkan tewas dan satu lainnya luka akibat tertimpa longsor pada Jumat sekitar pukul 03.00 WITA.

Informasi yang dihimpun ANTARA, korban yang meninggal bernama Rafto Mokodompit(28) asal Bolang Mongondow, Sulut.

Satunya lagi korban bernama Musli(30) asal daerah yang sama, mengalami luka parah di bagian kepalanya.

Korban Rafto menurut informasi sudah dipulangkan ke kampung halamannya di Sulut pada pagi tadi sekitar pukul 06.00WITA.

Sementara korban Musli yang mengalami luka-luka, kini menjalani perawatan di Palu.

Lokasi tambang emas yang menjadi tempat terjadinya bencana longsor berjarak sekitar 10 km dari Kelurahan Poboya.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) KOta Palu, Asri mengatakan belum mengetahui kejadian tersebut.

"Saya belum mendapat informasi soal adanya bencana di lokasi tambang emas Poboya yang menewaskan satu penambang dan satu lagi mengalami cedera," katanya.

Ia mengatakan siap memerintahkan anggota BPBD setempat untuk menindaklanjuti informasi itu langsung ke lokasi tambang.

Asri menambahkan Kota Palu termasuk daerah rawan bencana alam banjir, tanah longsor dan juga gempa bumi.

Karena itu, di saat musim hujan seperti ini, masyarakat diimbau untuk meningkatkan kewaspadaan dan tetap siaga karena kondisi cuaca cukup ekstrem.

Di Kota Palu sendiri ada beberapa kelurahan yang selama ini rawan banjir karena memiliki sungai. Ada tiga sungai kecil dan satu sungai besar yang mengalir menjadi satu dengan Sungai Palu.

Semuanya, kata dia, jika intensitas curah hujan meningkat biasa terjadi banjir sehingga perlu mendapat perhatian masyarakat. (BK03/)