Lion Air JT-723 gagal take-off karena gangguan sistem rem

id Lion

Lion Air JT-723 gagal take-off karena gangguan sistem rem

Pesawat Boeing 737-400 ini terpaksa diparkir di Apron Bandara Haluoleo Kendari, Minggu, setelah batal terbang ke Makassar karena kerusakan di bagian bawah sayap pesawat sebelah kiri. (ANTARA/Rolex Malaha)

Lion Air JT-723 gagal take-off karena kerusakan pada sistem pengereman roda pesawat
Palu (antarasulteng.com) - Para penumpang pesawat Lion Air dengan nomor penerbangan JT-723, rute Palu-Jakarta pada Minggu pagi, harus menelan pil pahit, menunggu penerbangan yang tertunda hingga sekitar 12 jam.

Pesawat Boeing 737-900 itu gagal take-off di landasan pacu Bandara Mutiara Sis Aljufri pada pukul 09.15 Wita karena mengalami gangguan pada sistem pengereman di roda pesawat.

Para penumpang yang berjumlah sekitar 100 orang itu kemudian diminta untuk turun kembali ke ruang tunggu dengan membawa barang masing-masing, sementara para teknisi Lion Air berpaya untuk melakukan perbaikan.

Setelah sekitar lima jam menunggu, pihak Lion Air kemudian mengumumkan bahwa pesawat harus menunggu alat yang didatangkan dari luar Kota Palu dan baru akan tiba di Bandara Mutiara Palu sekitar pukul 20.00 Wita, sehingga penerbangan diperkirakan baru bisa dilakukan pada pukul 21.00 Wita.

Akibatnya, sejumlah penumpang berupaya untuk pindah pesawat dari maskapai lain seperti Garuda dan penerbangan Lion Air lainnya, namun karena padatnya penumpang, hanya sebagian penumpang penerbangan JT-723 yang mendapatkan tiket penerbangan.

"Kami sudah upayakan mencari pesawat lain, tetapi semua sudah penuh. Apa boleh buat, kami harus menunggu penerbangan JT-723 pada pukul 21.00 Wita nanti malam," kata Muhammad Hajiji, calon penumpang Lion yang akan mengikuti pelatihan di Jakarta mulai Senin (24/10).

Sampai berita ini diturunkan, pesawat Lion Air itu masih terparkir di apron Bandara Mutiara Sis Aljufri Palu.