Sigi Segara Luncurkan Program 100.000 Ternak Sapi

id sapi

Sigi Segara Luncurkan Program 100.000 Ternak Sapi

Seorang peternak memandikan sapi di kandangnya (Foto : ANTARA/Zabur Karuru)

Sigi, Sulteng,  (antarasulteng.com) - Pemerintah Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah, pada awal 2017 nanti akan meluncurkan program unggulannya yakni pencapaian 100.000 ekor ternak sapi.

Kepala Seksi Budidaya Kantor Dinas Pertanian, Peternakan dan Perikanan Kabupaten Sigi, Ihsan, Selasa membenarkan program tersebut yang akan dilaksanakan Bupati Sigi Irwan Lapata.

Ia menjelaskan program dimaksud untuk meningkatkan populasi ternak sapi di Kabupaten Sigi sebagai salah satu dari tiga daerah penghasil ternak terbesar di provinsi itu.

Sigi, kata dia, selama ini merupakan daerah yang memiliki peternakan sapi terbesar ketiga di Sulteng setelah Kabupaten Banggai dan Donggala.

Pemkab Sigi berharap pada akhir 2017 nanti, tingkat populasi ternak sapi di daerah yang satu-satunya di Sulteng tidak memiliki laut/pantai itu bisa mencapai 100.000 ekor.

"Itu sebabnya, target populasi ternak sapi sebanyak itu akan dilaunching awal 2017," katanya.

Pemkab Sigi bertekad untuk mempertahankan diri sebagai pemasok daging konsumsi masyarakat di Sulteng dan juga ke depan bisa memenuhi kebutuhan stok daging nasional.

Selama ini, tujun pasar utama ternak sapi potong Kabupaten Sigi adalah Kota Palu. Karena memang Kota Palu berbatasan langsung dengan Sigi.

Jadi soal pemasaran, menurut dia, tidaklah sulit.

"Akses pasar dekat dan kebutuhan daging masyarakat di Kota Palu setiap tahunnya terus mengalami peningkatan seiring dengan ketambahan penduduk dan juga pembangunan serta perekonomian masyarakat semakin meningkat.

Pada 2016 ini, Pemkab Sigi berharap populasi ternak sapi di daerah itu meningkat menjadi 30.000 ekor dari sebelumnya sekitar 20.000 ekor.

Harga ternak sapi di tingkat petani berkisar Rp8 juta sampai dengan Rp30 juta per ekor.

Sementara harga daging sapi di pasar-pasar tradisional di Kota Palu dalam kondisi normal Rp95.000/kg. Tapi pada hari raya sering mengalami kenaikan sampai Rp120.000/kg.