Gubernur Kembali Terima Calon Investor KEK

id kek

Gubernur Kembali Terima Calon Investor KEK

Dokumen Gubernur Sulteng Longki Djanggola (kiri),Mulhanan Tombolotutu (kedua kiri) dan Sekretaris Dewan Nasional KEK (kanan) usai pemaparan soal KEK di Hotel Santika Palu beberapa waktu lalu. (ANTARANews/Rolex Malaha)

Palu,  (antarasulteng.com) - Gubernur Sulawesi Tengah Longki Djanggola untuk kesekian kalinya kembali menerima calon investor di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Palu di ruang kerjanya, Kamis.

Calon investor tersebut antara lain dari PT. Sulteng Agro, pabrik pengolahan karet, aluminium, minyak asiri dan pabrik batako ringan, PT. Sofie Agro Industries, pabrik pengolahan kelapa dan China Power, pembangkit energi.

Selain itu juga hadir perwakilan Shanghai Elektrik Power, salah satu mitra PT. Sulteng Agro.

Mereka didampingi Direktur Utama PT Bangun Palu Sulteng/Badan Pengelola KEK Andi Mulhanan Tombolotutu, Direktur KEK Agus Lamakarate dan Kepala Administrator KEK Palu Sudaryano Lamangkona.

Sementara gubernur didampingi Kepala Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Satu Pintu Shandra Tobondo.

Pertemuan tersebut membahas sejumlah kendala yang dihadapi calon investor antara lain ketersediaan energi listrik dan air bersih di KEK Palu.

Ali Jhonson, salah satu mitra dari PT. Sulteng Agro mengatakan sudah dua tahun dirinya menunggu kepastian listriik di KEK namun hingga kini belum ada kepastiannya.

Karena itulah, kata dia, untuk mempercepat penyediaan pasokan energi tersebut dirinya menggandeng China Power untuk berinvestasi di KEK khususnya di sektor energi.

"Paling tidak tahap awal mereka bangun 1 x 50 megawatt dulu," katanya.

Ali juga menawarkan dua skema yang dapat dijadikan pilihan dalam rangka percepatan pembangunan energi tersebut yakni perusahaan membangun untuk memenuhi kebutuhan energi di kawasan dan kelebihannya dipasok ke PLN untuk konsumsi publik.

Skema kedua, membangun pembangkit dengan menyalurkan ke PLN lalu PLN menyalurkan ke kawasan.

Ali ingin memilih skema pertama yakni membangun pembangkit untuk kebutuhan industri di kawasan, jika terdapat kelebihan baru dijual ke PLN.

Sementara untuk ketersediaan air, Ali mengatakan sudah melakukan uji coba pengeboran air bawah tanah namun itu hanya bisa menyuplai 50 persen dari kebutuhan industri yang ia rencanakan.

Menanggapi hal tersebut Gubernur selaku Ketua Dewan KEK Longki Djanggola menyarankan kepada calon investor jika investor ingin serius, sebaiknya dibuat seluruh perencanaan seperti studi kelayakan.

"Nanti urusan dengan PLN kami siap memfasilitasi. Tunjukkan dulu keseriusannya bangun pembangkit," katanya.

Longki meminta seluruh persyaratan tersebut diurus sejak sekarang sehingga dirinya selaku Ketua Dewan KEK sudah dapat melihat kemajuan dari seluruh rencana investasi tersebut.

Sementara itu Dirut PT. Bangun Palu Sulteng/Badan Pengelola KEK Mulhanan Tombolotutu mengatakan perusahaan yang hendak membangun energi untuk kebutuhan KEK tersebut telah membangun beberapa pembangkit seperti di Medan dan Gorontalo.

Mulhanan mengatakan rekam jejak dua perusahaan itu sudah berpengalaman membangun pembangkit di Indonesia.

Dirinya optimistis calon investor tersebut serius membangun pembangkit listrik untuk kebutuhan kawasan tersebut.