Gubernur Sulteng Minta Warga Dongi Dongi Jaga Hutan

id longki

Gubernur Sulteng Minta Warga Dongi Dongi Jaga Hutan

Longki Djanggola(Antarasulteng.com/Jafar Bua)

Sigi, Sulteng, (antarasulteng.com) - Gubernur Sulawesi Tengah Longki Djanggola minta warga agar menjaga kawasan hutan sehingga tetap terpelihara di wilayah Dongi-Dongi, Kabupaten Poso.

"Mari kita bersama-sama menjaga agar hutan yang ada tetap berfungsi sebagaimana mestinya," kata Gubernur Longki saat mencanangkan penanaman pohon pada lokasi eks tambang emas ilegal di wilayah Dongi-Dongi, Sabtu.

Ia mengatakan fungsi hutan sebagai kawasan penyangga air, karbon dan juga menghindari terjadinya bencana banjir.

Jika hutan tetap terpelihara dengan baik, maka hal itu akan sangat menguntungkan bagi kehidupan manusia dan juga tumbuh-tumbuhan, obat dan satwa yang hidup dan berkembang biak di wilayah tersebut.

Sebaliknya, jika hutannya sudah rusak karena ulah manusia, maka hal itu pula akan merugikan kita semua. Banjir akan terjadi karena hutannya sudah tidak lagi berfungsi semestinya.

Karena itu, Gubernur Longki meminta kepada masyarakat sekitar hutan TNLL di wilayah Dongi-Dongi untuk memelihara hutan, bukan sebaliknya merusak.

Hari ini, kita menanam pohon pada lokasi eks tambang emas ilegal Dongi-Dongi karena lokasi tersebut tampak sudah rusak karena aktifitas menambang yang dilakukan kebanyakan orang-orang yang datang dari luar wilayah Sulteng.

"Saya memberikan apresiasi kepada masyarakat Dongi-Dongi yang telah sadar dan mendukung sepenuhnya kebijakan pemerintah Provinsi Sulteng dan Kabupaten Poso serta Balai Besar TNLL serta aparat TNI/Porli yang beberapa waktu lalu telah menutup lokasi ini dari aktivitas menambang emas ilegal," kata Gubernur Longki.

Sekarang ini, kata gubernur, menjadi tanggungjawab masyarakat di wilayah Dongi-Dongi untuk menjaga dan mengamankan bersama-sama agar lokasi eks tambang emas ilegal itu yang telah direhabilitasi tidak lagi dimasuki penambang.

"Masyarakat yang ada di sini harus ikut aktif menjaga wilayah ini agar tidak ada lagi kegiatan menambang," pinta gubernur.

Sementara Kepala Balai Besar TNLL, Sudayatna mengatakan luas areal eks tambang emas ilegal Dongi-Dongi yang rusak dan kini mulai direhabilitasi dan restorasi mencapai 15 hektare.

Semua areal rehabilitasi telah ditanami berbagai jenis pohon dan tanaman bernilai ekonomis lainnya. "Kita sudah tanam sekitar 16.000 bibit pohon dan tanaman produktif," katanya.

Kegiatan penanaman pohon yang dilakukan Gubernur Sulteng, Longki Djanggola, Bupati Sigi, Bupati Poso, Kapolda Sulteng, Danrem 132/Tadulako Palu, Kepala Dinas Kehutuanan Provinsi Sulteng dan Sigi serta sejumlah tokoh masyarakat di Desa Sedoa, Kecamatan Lore Utara hari ini dirangkaikan dengan peringatan Hari Menanam Pohon Indonesia(MPI)dan Bulan Menanam Nasional 2016.

Kegiatan tersebut juga dihadiri langsung oleh pejabat dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI.

Eks lokasi tambang emas ilegal Dongi-Dongi yang menjadi pusat kegiatan rehabilitasi dan restorasi itu berjarak hanya seklitar satu kilometer dari badan jalan provinsi Palu-Napu.

Dari Kota Palu, Ibu Kota Provinsi Sulteng berjarak sekitar 80an kilometer dapat ditempuh dalam waktu dua jam dengan menggunakan kendaraan sepeda motor dan mobil.