BUMN Bantu Pengembangan Jambu Mete dan Rumput Laut di Bangkep

id BANGKEP

BUMN Bantu Pengembangan Jambu Mete dan Rumput Laut di Bangkep

Pelabuhan di Kabupaten Banggai Kepulauan. (FOTO: bangkepkab.go.id) (www.antarasulteng.com/)

Sudah ada kesepahaman yang dibangun antara Pemkab dan beberapa BUMN dalam rangka mengenjot ekonomi daerag agar keluar kabupaten ini dari daerah tertinggal
Salakan, Sulteng,  (antarasulteng.com) - Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Banggai Kepulauan (Bangkep) Provinsi Sulawesi Tengah, Tahril menyatakan sejumlah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) akan membantu pengembangan kawasan pertumbuhan ekonomi di wilayah tersebut.

"Sudah ada kesepahaman yang dibangun antara Pemkab dan beberapa BUMN dalam rangka mengenjot ekonomi daerag agar keluar kabupaten ini dari daerah tertinggal," katanya di Salakan, Kamis.

Tahril menjelaskan bantuan dari Kementerian BUMN itu terkait pengembangan suatu kawasan pertumbuhan ekonomi yang berbasis pertanian.

"Sektor prioritas di Bangkep yakni pengembangan komoditas jambu mete dan rumput laut," ungkapnya.

Dalam setahun terakhir, pihaknya telah melakukan pertemuan teknis bersama pihak kementerian, dalam hal ini pemantapan program tersebut, yang pertemuan terakhir dilakukan di Jakarta pada bulan lalu.

Daerah lain yang mendapatkan bantuan yang sama, kata dia, yakni Kabupaten Banggai dengan pengembangan komoditas kelapa dalam. Kabupaten Banggai Laut dengan pengembangan sektor perikanan, serta Kabupaten Tojo Unauna dengan pengembangan komoditas jagung.

"Semua proses dari penanaman hingga pengolahan industri dipusatkan di kawasan yang telah ditentukan," ujarnya.

Namun, kata dia, bukan berarti kabupaten lainnya tidak dapat mengembangkan komoditas yang serupa, tetapi kabupaten itu harus mendukung bahan baku ke daerah yang menjadi pusat industri pengolahan.

"Misalnya pusat industri pengolahan rumput laut di Banggai Kepulauan, Kabupaten Bangai Laut bisa mengembangkan komoditas rumput laut juga, tetapi proses pengolahnya dilakukan di Banggai Kepulauan," jelas Tahril.

Dia berharap program itu sudah dapat dimulai awal tahun 2018. Karena saat ini respon masyarakat sangat mendukung untuk kemajuan daerah. Selain itu Bangkep memiliki hasil bumi yang cukup melimpah, namun tidak mendapatkan harga yang wajar di tingkatan petani.

"Harga di lapangan murah, karena biaya untuk menjual ke luar daerah cukup mahal," ungkapnya.

Salah satu solusi untuk menjadikan harga dapat stabil, kata dia, dengan membangun industri pengolahan hasil di daerah yang memiliki bahan baku yang melimpah.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) untuk Kabupaten Banggai Kepulauan dalam angka tahun 2016, luas perkebunan tanaman jambu mete sebanyak 2.689 hektar atau peringkat ke empat dari komoditas kelapa dalam, kakao dan cengkeh.