New York (antarasulteng.com) - Menteri Luar Negeri Retno Marsudi bersama perwakilan negara-negara sahabat membahas krisis kemanusiaan di Negara Bagian Rakhine, Myanmar, dalam acara jamuan makan siang bersama di sela-sela rangkaian Sidang Majelis Umum PBB ke-72 di New York,Senin.
Dalam jamuan makan siang undangan Menlu Inggris Boris Johnson tersebut hadir menteri muda urusan luar negeri Myanmar dan juga Menteri Luar Negeri Bangladesh, demikian laporan Antara dari New York, AS.
"Dalam pertemuan tersebut, pihak Myanmar memberikan taklimat atau penjelasan briefing mengenai perkembangan situasi yang ada saat ini antara lain disampaikan oleh otoritas Myanmar bahwa dalam beberapa hari terakhir ini situasi sudah lebih tenang, tidak ada kontak senjata dan akses terhadap bantuan kemanusiaan sudah mulai jalan," kata Menlu Retno Marsudi di New York.
Jamuan makan siang tersebut juga dihadiri oleh para menteri luar negeri dan perwakilan dari negara-negara sahabat seperti Turki, Malaysia, RRT, Rusia, Australia, Denmark dan Swedia.
Menlu Retno menyampaikan perhatian Indonesia terhadap krisis yang terjadi di Negara Bagian Rakhine, Myanmar serta menyampaikan dukungan terhadap Bangladesh yang menjadi negara penerima pengungsi dari etnis Rohingya yang telah mencapai angka sekitar 400.000 orang, yang menyeberang dari negara bagian Rakhine.
Indonesia juga telah berkomitmen untuk membantu menangani krisis kemanusiaan di Rakhine antara lain melalui penyaluran bantuan kemanusiaan ke para pengungsi yang ada di Bangladesh.
Bantuan kemanusiaan untuk krisis Rohingya telah dikirim ke Bangladesh dengan delapan pesawat, kata Menlu.
"Pertemuan tadi juga menekankan pentingnya bagi Myanmar untuk segera membuka akses bantuan kemanusiaan. Memang sejauh ini ICRC sudah beroperasi tetapi belum sampai kepada daerah yang paling terdampak," kata Menlu.
Dalam diskusi tersebut, pihak Myanmar menyatakan kesanggupannya untuk melibatkan PBB dalam pemberian bantuan kemanusiaan ke Negara Bagian Rakhine.
Para menlu negara sahabat juga menekankan pentingya agar rekomendasi dari laporan Komisi Penasehat yang dipimpin oleh mantan sekjen PBB Kofi Annan.
Indonesia juga mendorong agar Bangladesh dan Myanmar untuk segera menggelar pertemuan dalam rangka menangani isu yang terkait pengungsi dan perbatasan.
"Kedua pihak sudah sepakat akan segera melakukan pertemuan," kata Retno.
Krisis kemanusiaan di Negara Bagian Rakhine, Myanmar menjadi salah satu fokus bahasan pada SMU PBB ke-72 tahun ini yang berlangsung hingga 29 September nanti.
Sementara itu, Aung San Suu Kyi, penasehat negara Myanmar, dikabarkan absen pada sidang umum tahunan PBB tahun ini. (skd)
Berita Terkait
Palestina kecam veto AS yang halangi upaya keanggotaan penuh PBB
Jumat, 19 April 2024 10:12 Wib
PBB: 70 persen penduduk Gaza terdiri atas kaum muda
Kamis, 18 April 2024 9:36 Wib
Indonesia serukan strategi mitigasi bencana laut dalam forum PBB
Rabu, 17 April 2024 6:30 Wib
Dubes Iran di PBB: Operasi militer terhadap Israel upaya membela diri
Senin, 15 April 2024 16:48 Wib
PBB sebut penyakit merebak di Jalur Gaza akibat ketiadaan air bersih
Minggu, 14 April 2024 9:23 Wib
DK PBB serukan cabut kendala pendistribusian bantuan ke Gaza
Jumat, 12 April 2024 10:22 Wib
Mantan Menlu Australia Julie Bishop jadi utusan PBB untuk Myanmar
Sabtu, 6 April 2024 11:27 Wib
DK PBB adopsi resolusi gencatan senjata di Gaza selama Ramadhan
Selasa, 26 Maret 2024 9:35 Wib