Sulteng Masuk 10 Besar Investasi Indonesia

id bkpm

Sulteng Masuk 10 Besar Investasi Indonesia

Presiden Joko Widodo didampingi Gubernur Sulteng Longki Djanggola (kanan) saat meresmikan megaproyek terintegrasi hulu-hilir minyak dan gas bumi PT.Pertamina di Banggai, Sulawesi Tengah, pertengahan 2015. (Antarasulteng.com/istimewa)

Investor yang serius kami sambut dengan karpet merah," ujar Longki.
Palu (antarasulteng.com) - Sulawesi Tengah mencatatkan diri dalam 10 besar daerah dengan realisasi penanaman modal terbesar di Indonesia pada 2015 dengan total nilai investasi senilai Rp7,1 triliun.

"Ini cukup membanggakan karena sejak 2013, realisasi investasi tersebut selalu berada di atas rencana pembangunan jangka menengah daerah (RPJMD)," kata Ir Ch. Sandra Tobondo, MT, Kepala Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Izin Terpadu Satu Pintu Provinsi Sulteng di Kota Palu, Rabu.

Menurut dia, hingga Juli 2015, realisasi investasi yang memanfaatkan fasilitas penanaman modal asing (PMA) telah mencapai Rp6,6 triliun, jauh di atas target tahun 2015 yang ditetapkan sebesar Rp326,5 miliar, sedangkan penanaman modal dalam negeri (PMDN) terealisasi Rp548 miliar dari target Rp2 triliun.

Dengan posisi tersebut, kata Sandra, Sulteng berada di urutan ke-9 nasional setelah Jawa Barat Rp61 triliun, DKI Jakarta (Rp28,3 triliun), Jawa Timur (Rp23,1 triliun), Kaltim (Rp20,6 triliun), Banten (Rp17,6 triliun), Sumatera Utara (Rp11 triliun), Kalimantan Barat Rp11 triliun) dan Papua Rp8 triliun.

"Kalau di kawasan timur Indonesia (Kalimantan, Sulawesi, Maluku, Papua dan Bali-Nusa Tenggara), Sulteng menduduki peringkat ketiga setelah Kaltim dan Papua. Kalau di Sulawesi, kita yang tertinggi," ujarnya.

Investasi terbesar di Sulteng dalam tiga tahun terakhir masih didominasi oleh sektor pertambangan minyak dan gas bumi serta "smelter" nikel. Investasi di sektor ini diharapkan akan menggerakkan sektor-sektor lainnya sehingga ke depan, investasi di Sulteng masih akan terus bergairah, tuturnya.

Ia berharap dengan tumbuhnya investasi, visi Pemerintah Provinsi Sulteng untuk menjadi daerah yang sejajar dengan provinsi maju di Indonesia timur pada 2016 semakin mendekati kenyataan.

Untuk merealisasikan visi itu, Pemprov Sulteng terus berupaya meningkatkan kualitas SDM, meningkatkan pertumbuhan ekonomi melalui pemberdayaan ekonomi kerakyatan, meningkatkan pembagunan infrastruktur, reformasi birokrasi dan pengelolaan sumber daya alam secara optimal.

Sandra mengatakan bahwa Sulteng akan tetap menjadi daerah yang menarik untuk kegiatan investasi di masa mendatang karena potensi sumber daya alam yang cuku besar di berbagai sektor seperti pertambangan, perikanan dan kelautan serta pertanian dan jasa-jasa serta birokrasi, serta pelayanan perizinan dna nonperizinan yang semakin cepat, mudah, transparan dan akuntabel.

Gubernur Sulteng Longki Djanggola dalam berbagai kesempatan selalu menekankan bahwa pihaknya menyediakan "karpet merah" untuk para investor yang serius merealisasikan investasinya dengan berbagai kemudahan dan fasilitas yang dibutuhkan investor.

"Investor yang serius kami sambut dengan karpet merah," ujar Longki dalam suatu kesempatan dengan menambahkan bahwa banyak pula investor di berbagai bidang yang telah mendapatkan izin-izin dari pemerintah di daerah ini namun tidak serius merealisasikan kegiatannya.(R007/C004)